Blog, Events

Coach Arlin: Usaha dan Iman

“Jangan batasi kekuasaan Yang Maha Kuasa dengan prasangka kita sebagai manusia, karena DIA mampu mewujudkan apa yang DIA mau tanpa kerja kita”

Duduk-duduk sembari ngobrol dengan beberapa teman setelah memberikan sharing dalam acara Pesta Wirausaha Komunitas TDA Padang 2015 di Aula Bank Indonesia Padang, saya disadarkan kembali pada sebuah hal yang fundamental dalam membangun bisnis yakni berbisnis itu bukan sekedar masalah BERUSAHA, tetapi yang jauh lebih penting bahwa BISNIS itu adalah masalah IMAN (keyakinan). Iman bahwa rezeki setiap orang sudah ada yang mengatur, Iman bahwa Yang Maha Kuasa tak kan menukar rezeki kita dengan rezekinya orang lain, Iman bahwa Dia pastinya punya cara untuk memenuhi hajat kita dan iman bahwa kita sebagai manusia hanyalah pipa-pipa penyalur rezeki pada orang lain.

Dan menariknya betapa banyak hal yang kita inginkan, namun pada akhirnya tidak mampu kita capai hanya dikarenakan kita tidak meng”iman”i bahwa itu yang akan kita capai.

Sering kali kita menetapkan syarat atas apa-apa yang ingin kita capai dalam hidup, nah… terkadang syarat yang kita buat sendiri inilah yang bikin jadi sulit. Kalau mau sukses “wajib” kerja keras, padahal ada kok orang yang sukses tanpa harus “kerja keras”, “kalau mau kaya, harus banyak-banyak investasi”, ada juga kok orang yang investasinya sedikit, tapi kayanya juga gak kalah ama orang-orang.

Yang Maha Kuasa dapat bertindak “semau-mauNya” saja, oleh karenanya cara yang paling baik adalah merayu rayu dan menyenangkan DIA, mudah-mudahan nanti DIA akan senangkan kita.

Banyak cara kok untuk menyenangkan DIA, tidak perlu untuk menjadi orang yang ahli dalam keseluruhan ibadah, walaupun kalau bisa tentu akan sangat baik. Beberapa sahabat Nabi SAW, adalah orang yang hanya fokus pada satu hal yang menjadi kelebihannya dan menjaganya dengan sangat baik, konsisten… istiqomah. Ada yang sepanjang waktu menjaga wudhu’nya, ada yang terus menjaga dhuha nya, ada yang terus menerus menjaga sholat malamnya, dst, karena memang kita manusia punya keterbatasan.

Sesungguhnya IA tak kan pernah bosan dengan ibadah hambaNya, takutnya kita sendiri yang tidak konsisten atau mungkin bosan dengan ibadah kita.

Untuk apa kita menjaga ibadah kita?, bukan…. bukan biar bisa kaya, bukan biar bisa lancar dalam bisnis, bukan pula biar bagus dalam negosiasi atau untuk menundukkan orang lain. Kita menjaga ibadah kita untuk bisa menjaga “prasangka” kita pada Yang Maha Kuasa, bukankah Allah SWT berada di balik sangkaan hambaNya.

Nah coba ingat-ingat berapa banyak kita berdoa?, namun kita sendiri tidak yakin bahwa doa kita pasti dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Kenapa tidak yakin?, mungkin karena kita merasa tidak cukup “dekat” dengan DIA. Kenapa tidak cukup dekat?, karena mungkin ibadah kita masih belum beres, prasangka kita masih belum baik atau bisa jadi juga, karena kita terlalu mengandalkan kemampuan kita sebagai manusia untuk bisa mewujudkan doa kita.

Padahal ketika kita bekerja dengan “iman”, maka kerjalah seberapa sanggup kita bekerja, dan mintalah Allah SWT membantu kita dengan tangan-tanganNya dan pastikan prasangka kita baik padaNya.

Tidak sedikit saya mengenal teman-teman yang berhasil sukses, karena mereka mengawali usaha dengan perasaan nothing to lose, bekerja terbaik yang dia bisa, lalu menyerahkan hasilnya pada bantuan Allah SWT. Dan tidak sedikit juga saya mengenal teman-teman yang pada akhirnya gagal dan bangkrut, karena perasaan sudah kuat, mampu dan dapat berdiri sendiri lalu berusaha, seakan-akan usahanyalah yang menentukan semua….(astagfirullah…. ampuni kami ya Rabb….).

Coach Arlin

WA +62 812-6623-2719

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Scroll to Top